Senin, 27 April 2009

Solusi murah lantai beton rumah/gedung dengan Keramik Komposit (Keraton)


 

Pada saat ini dimasa krisis global, baik seorang perencana design maupun pelaksana lapangan, tentunya membuat dak lantai beton menjadi keharusan dalam suatu pembangunan rumah/gedung. Mereka terkadang tidak mengindahkan produk2 yang jarang didengar atau yg baru mereka ketahui dipandang sebelah mata. bahkan ada beberapa engineer belum banyak mengetahui produk komposit keramik ini. Padahal produk ini sudah lama masuk di Indonesia., berawalnya mengadopsi dari Eropa.

Bahan material ini lahir atas kerjasama beberapa negara di Eropa (Jerman dan Belanda) sekitar seratus tahun yang lalu. Kemudian teknologi material ini dibawa ke Indonesia melalui proyek Bantuan Teknis Pembangunan Industri Bahan Bangunan yang diawasi oleh UNIDO/UNDP (PBB Project INS/740/034). Pada proyek penelitian yang berlangsung sekitar tahun 1977, bahan material ini diteliti penggunaannya pada sebuah rumah contoh di Puslitbangkim Cipta Karya Pekerjaan Umum. Aplikasi material pada penelitian ini merupakan pengembangan dari Ir. Emon Sulaiman (Alm) dan Nasan Subagia.Kemudian dikembangan lagi dengan modifikasi model oleh Ir. Judadi dan Dipl. Ing Yudiro pada tahun 1984. Setelah itu pada tahun 1990, oleh Ir. Bambang Mursodo dikembangkan lagi modifikasinya.

Kembali ke masalah , produk komposit merupakan salah satu alternatif dalam membuat pelat lantai (ngedak) dengan memakai material “Keraton” karena dari sisi ekonomis lebih murah dan dari sisi kekuatan tidak kalah dengan sistem dak konvensional. Keramik komposit secara fisik seperti balok bata akan tetapi memiliki lubang pada bagian tengahnya, keraton merupakan pelat berusuk. Lubang-lubang tersebut sudah dihitung sedemikian rupa dan melewati proses beberapa pengujian sehingga bahan ini dijamin kuat untuk dijadikan pelat lantai.

Rongga-rongga dan lubang pada keraton secara struktural akan mengurangi beban pelat lantai jika dibandingkan dengan pelat beton masif. Untuk pemasangan pelat secara satu arah / one way slab, teknik ini bisa menghemat pemakaian besi beton hingga 70% sehingga sistem ini dirasa sangat effisien, praktis dan ekonomis.

Teknologi keramiknya sendiri terdiri dari blok terpisah seperti gambar , selanjutnya blok-blok keramik dirakit dan disisipi tulangan yang berfungsi sebagai tulangan tarik untuk menjadi seperti balok seperti gambar. , maka tulangan tersebut juga berfungsi sebagai pengikat dengan semen (mortar) yang berfungsi seperti lem. Pada tahap ini, agar dapat menjadi balok yang baik, yang dapat diangkat dengan aman untuk dipasang di lantai atas adalah sangat tergantung dari teknologinya. Perlu presisi yang cukup baik, karena kalau tidak itu balok menjadi tidak lurus (saling bergeser), bagian keramik berfungsi sebagai kopel desak, sedangkan tulangan sebagai tulangan tarik. Tulangan dipasang pada ke empat sudut, agar mampu menerima lentur pada semua arah. , itu semua diarahkan untuk menerima berat sendiri, dan juga berat bebandi atasnya.

Selanjutnya tujuan dari balok di atas adalah dikembangkan sebagai lantai komposit, yaitu dengan dijajarkan dan diatasnya dicor dengan hanya mortar. bagian atas keramik, bagian yang dicor, cukup tipis, kurang dari 3 cm. Jadi pengecorannya bukan beton tapi mortar. Jika demikian maka yang dapat diandalkan adalah beton di pinggir-pinggir keramik tersebut, fungsinya seperti balok rib. Secara prinsip itu semua memang dapat bekerja sebagai elemen balok struktur. Bahkan pihak produsennya telah mengujinya di laboratorium.

Mengacu pada prinsip manajemen proyek keuntungan dari sitem ini adalah :

1.KWALITAS.

KEKUATANmaterial ini sudah diuji laboratorium yang mendapat hasil bawah keraton akan melendut pada beban diatas 500 kg/m. Hasil ini sesuai dengan loading Test-II No LB/BPPU/001-12/IX/9906.09.99.
RINGAN (sekitar 180 -225 kg/m2) dibandingkan dengan beton (sekitar 240 kg/m2)., ini karena keraton memiliki rongga didalamnya dan material pembentuknya adalah tanah liat. Walaupun bobotnya ringan, hal ini tidak berpengaruh pada kualitasnya yang sejajar dengan kualitas beton K 175 yang mempunyai tegangan ijin maksimum sebesar 55 kg/cm². Bobot yang ringan ini menyebabkan beban strukur yang didukung oleh kolom bisa dihemat. Selain itu, menurut Ir. Bambang Mursodo, keuntungan bobot yang ringan akan memperkecil GAYA GEMPA yang diterima oleh stuktur bangunan. Ini berarti bila mengalami keruntuhan, lantai tidak akan runtuh dalam bentuk lempengan besar dan berat tetapi dalam bentuk lempengan kecil sehingga tidak membahayakan penghuni. Dalam Rumus Newton F=m.a . Jadi jika massa bangunan berkurang maka gaya gempa yang terjadi akibat percepatan gempa juga berkurang .

ADANYA RONGGA di dalam komposit keramik beton akan memudahkan kita untuk menangkap “sinyal” bila plat/dak beton itu akan runtuh. Hal ini bisa diibaratkan dengan sepotong bambu yang digunakan sebagai perancah. Bila diinjak dan akan patah maka bambu akan memberikan “sinyal” bahwa ia akan patah, diantaranya dengan mengeluarkan suara “krek”. Berbeda jika bila perancah yang digunakan adalah kayu. “sinyal” ini tidak ada karena kayu tidak mempunyai rongga didalamnya. Bila patah ia langsung patah

Juga berfungsi sebagai PEREDAM SUARA dan PANASdan yang mana rongga didalam bata keraton ini juga memberikan keuntungan tambahan yaitu dapat meredam panas dan bunyi karena berfungsi sebagai isolator. Sebagai elemen ESTETIKA,dapat diperlakukan dengan diekspos sehingga memberikan dampak visual natural pada design interior. Rongga juga bagus terhadap suara (lebih kedap ) juga terhadap termal, jadi mestinya lebih sunyi dan dingin.

2.BIAYA

EKONOMIS / MURAH. tanpa (sangat sedikit) menggunakan perancah (bekisting) kayu, tulangan hanya satu arah sehingga mengurangi pemakaian besi. Dan pemakaian beton sangat sedikit sehingga menghemat material.Dapat berfungsi sebagai perancah tetap, dipasang tanpa perlu pembongkaran. Jadi jelas dari segi perancah ada penghematan . Pada pembuatan plat lantai beton biasa. Tidak memerlukan alat bantu seperti krane, sehingga dapat mengurangi biaya konstruksi.

3.WAKTU

LEBIH CEPAT pemasangannya, dan tidak membutuhkan perancah kayu sehingga ramah lingkungan dengan penggunaan kayu yang sangat sedikit. Pada saat pemasangan tidak menggangu lantai bawahnya, karena tidak memerlukan penyangga perancah seperti pada pembuatan plat lantai beton biasa.Lebih cepat, sehingga dapat membuat plat/dak beton tanpa harus membongkar atap rumah keseluruhan terlebih dahulu. Tidak hanya itu, bila rumah/gedung yang dibangun dari awal dengan menggunakan bekisting yang minim, pekerjaan finishing di lantai bawah dapat segera diselesaikan tanpa harus menunggu selesainya pembuatan plat/dak beton di atasnya .

Yang perlu diperhatikan pada Keraton ini adalah :

Karena memakai konsep balok, maka lantainya adalah one-way-slab, pengalihan beban dalam satu arah saja. Jadi bentuk lantai yang cocok adalah persegi, dimana balok komposit kraton tersebut ditempatkan pada arah pendeknya. Jadi jika digunakan pada lantai berbentuk bujur sangkar dimana pada keempat sisinya ada balok tumpuan yang di cor sekaligus maka sistem ini tidak cocok.

Karena bagian beton atau mortar yang menjadi komposit relatif tipis, maka perilaku beban yang cocok adalah lentur global. Jika bebannya kebanyakan merata, lebih cocok, jika dibanding beban terpusat. Jika dipaksa, maka sebaiknya ketebalan beton ditambah, minimal 5 atau 6 cm dengan di atasnya ditambah tulangan. Masalahnya apakah teknologi ini mampu berdiri sendiri, karena jelas jika beton ditambah maka akan bertambah berat juga.

Untuk pemasangan plafon di bagian bawah, hati-hati. Perlu ditanya apakah keramiknya nggak pecah jika dipaku. Apalagi paku beton. Karena biasanya semakin keras itu keramik, maka semakin non-ductile (getas).

Adapun cara pemasangannya adalah sebagai berikut:

Tentukan dulu tulangan yang dipakai dengan menggunakan grafik dibawah ini :

Cara pelaksanaan nya adalah sebagai berikut :………………………

Ada beberapa produk yang beredar di pasaran saat ini :

1. MONTE
(KERATON - Keramik Komposit Beton)Pelat rusuk dengan pengisi tanah liat bakar,
sebagai alternatif pelat lantai yang lebih Ekonomis dan Efisien.
Telah diuji oleh PUSTEKIM - BANDUNG
Patent & Hak Cipta No.202817

Lebih dari 15 tahun, PT.Duitemoro DWselaku penemu teknologi Keramik Komposit Beton (KERATON) juga mengembangkan dan mengaplikasikan pelat lantai tingkat system pelat rusuk.

Pada tahun 1984, teknologi keramik komposit beton pertama kali diproduksi dengan nama “BATA BLONG”dan dipamerkan di “Pameran Produksi Indonesia 1985″ diperkenalkan dengan merek MONTE namun tetap lebih dikenal dengan nama BATA BLONG.

Pada tahun 1991 mendapatkan penghargaan “Innovation Award REI-EXPO” sebagai produk keramik komposit beton dan dicetuskanlah istilah KERATON oleh Ir.Judadi S. (alm)

Pada November tahun 2000, MONTE telah lulus pengujian kekuatan di PUSTEKIM - Bandungdengan hasil yang sangat menakjubkan karena dapat menyamakan kekuatan pelat lantai tingkat, sistem cor biasa, dengan harga 30% - 40% lebih murah dan pemasangan 50% lebih cepat.

Dengan dukungan pabrik modern, yang mampu memproduksi MONTE dengan kapasitas tinggi, kami PT.Duitemoro DWsiap membangun dan memenuhi kebutuhan pelat lantai tingkat dengan teknologi Keramik Komposit Beton (KERATON)ke seluruh pelosok Nusanantara

2.DUTA KERATON
(KERATON - Keramik Komposit Beton)Pelat rusuk dengan pengisi tanah liat bakar.

3. CERADECK (pt.bumi megah industries)
(KERATON - Keramik Komposit Beton)Pelat rusuk dengan pengisi tanah liat bakar.

CERADECK

”nge-dak” lebih Efisien & Praktis

Sempitnya lahan pemukiman di perkotaan dan tingginya harga tanah mendorong pertumbuhan bangunan bertingkat secara vertikal keatas. Indikasi dari masalah tersebut diatas adalah semakin berkembangnya bangunan-bangunan bertingkat baik residensial maupun komersial seperti : rumah tinggal, ruko, sekolah, mall dan lain sebagainya.

Mendirikan bangunan bertingkat baru maupun renovasi tambahan bangunan keatas, tentu membutuhkan pelat lantai baru atau “nge-dak”. Berbagai jenis bahan bangunan dan cara digunakan untuk “nge-dak” atau membangun pelat-lantai tingkat. Pada saat ini cara yang sudah dikenal masyarakat luas adalah pelat lantai dengan cara cor-beton. Namun dengan semakin mahalnya harga material & upah tukang, maka biaya “nge-dak” pun menjadi semakin tinggi.

Solusi “nge-dak” kuat, cepat dan murah

Alternatif praktis & efisien untuk pekerjaan “nge-dak” saat ini adalah dengan Lantai Komposit Beton-Keramik. Padaprinsipnya struktur lantai dak iniadalah gabungan antara batablok-keramik CERADECK CD-20 dengan beton bertulang biasa. Oleh karena bobotnya yang lebih ringan namun kekuatan daya dukungnya setara dengan beton biasa, maka sistim ini tentu lebih menghemat biaya material, waktu pengerjaan maupun hemat dalam dimensi struktur pendukungnya.

CERADECK CD-20 & CBM-20

CERADECK CD-20 & CBM-20 adalah batablok-keramik & beamyang terbuat dari tanah liat pilihan dan diproses di pabrik PT. Bumimegah Industries dengan sistim de-aerated extruder (hampa udara) untuk mendapatkan kepadatan yang sempurna, kemudian dibakar didalam tungku pembakaran suhu tinggi (1.100˚C) agar menghasilkan batablok-keramik yang keras, padat dengan kekuatan yang prima (compressive strength > 28 N/mm2).

Lantai Komposit Beton-Keramik

Untuk membangundak komposit Beton-Keramik.CERADECK CD-20 ini dipasangkan dengan balok-balok pra-cetak (pre-cast beam) yang salah satu komponennya adalah blatablok-keramik CERABEAM CBM-20. Pembuatan balok-balok pra-cetak ini terdiri dari rangkaian CERABEAM CBM-20 yang di cor beton dan diperkuat strukturnya dengan tulangan besi. Kemudian setelah semua CERADECK terangkai dengan balok-balok pra-cetak, maka proses pengecoran beton mulai dilaksanakan merata keseluruh celah antar batablok CERADECK hingga semua tulangan baja akan terselimuti oleh beton dan terbentuklah struktur balok-balok baru yang kokoh berbentuk profil I-Beam. Pemberian besi tulang ini dilakukan dengan penulangan searah, hal ini karena tulangan hanya dikaitkan dengan dua balok yang berhadapan.

Ringan pada Bobot struktur

Karena struktur batablok CERADECK CD-20 yang berongga 43% , maka pelat lantai komposit beton-keramik memiliki bobot yang lebih ringan (±190 kg/m2) dibandingkan dengan beton biasa (± 240 kg/m) sehingga bobot yang ringan ini memberikan keuntungan penghematan beban pada strukur kolom-kolom pendukung yang cukup signifikan. Struktur yang berongga pada dak komposit beton-keramik ini juga memberikan keuntungan ganda yaitu bersifat isolator terhadap panas dan berfungsi sebagai peredam suara untuk mengurangi tingkat kebisingan dari lingkungan sekitar.

Ringan pada Biaya material

Selain secara struktural, aplikasi atau pemakaian bahan pun menjadi lebih ekonomis dibandingkan dengan beton. Lantai beton dibentuk dari pasir, batu split dan semen kemudian diberi tulangan baja, sedangkan pelat lantai komposit beton-keramik dibentuk dari rangkaian CERADECK & beton, dimana pemakaian betonnya dapat dihemat hingga 70%. Hal ini karena pengecoran beton hanya dilakukan pada balok-balok beam dan lapisan diatas CERADECK (setebal 1-3cm). Tulangan baja yang digunakan juga lebih hemat 30% karena menggunakan sistem tulangan searah. Demikian juga karena konsep “nge-dak” ini tanpa bekisting, maka biaya pemakaian kayu & tukangnya dan paku untuk keperluan perancah & bekisting dapat dihilangkan hampir 100%.

Ringan pada waktu pengerjaan

Dalam pemasangan di lapangan, waktu yang dibutuhkan lebih cepat dibandingkan membuat plat lantai dengan menggunakan cor beton. Bila menggunakan dak beton lantai biasa harus dipasang bekisting untuk menahan cetakannya. Sedangkan dengan pelat lantai komposit beton-keramik CERADECK tidak diperlukan perancah dan bekisting. Keunggulan lain dari pekerjaan “nge-dak” cara ini adalah tidak harus membongkar atap rumah keseluruhan terlebih dahulu. Tidak hanya itu saja, bila gedung atau rumah dibangun dari awal tanpa menggunakan bekisting, maka pekerjaan finishing di lantai bawah dapat segera diselesaikan tanpa harus menunggu selesainya “nge-dak”di atasnya.

Keuntungan lain adalah waktu pengeringan hingga plat /dak lantai ini selesai semakin singkat. Dengan cor beton harus menunggu hingga mengering dalam waktu 28 hari, sedangkan dengan CERADECK bisa selesai lebih cepat.

Ringan dari bahaya gempa

Dengan konstruksi yang spesifik dan bobot yang ringan, pelat lantai komposit ini dapat memperkecil gaya gempa yang diterima oleh stuktur bangunan. Ini berarti pula, bila terjadi bencana dan keruntuhan, lantai ini tidak akan runtuh dalam bentuk lempengan besar dan berat tetapi dalam bentuk lempengan kecil sehingga tidak membahayakan penghuni. Walaupun bobotnya ringan, hal ini tidak berpengaruh pada kualitas kekuatannya yang sejajar dengan beton K 175 yang mempunyai tegangan ijin maksimum sebesar 55 kg/cm².

Demikian sekilas info dari saya, mudah2an bermanfaat.
http://ardilatief.blog.friendster.com/2008/12/014-solusi-murah-lantai-beton-rumahgedung-dengan-keramik-komposit-keraton

Tidak ada komentar: